Saturday, December 24, 2011

Untuk Calon Anak Kami di Masa Depan

Batam, 24 Desember 2011. 10:15pm.

Hi, ini surat ke dua untuk kamu. Surat pertama hampir sekitar 1 tahun lalu.
Kalo kamu udah ada, pasti umur kamu udah setahunan lebih. Tapi mau bilang apa, kamu datang atau enggak, itu di luar kuasa kami. Ah.

Dear kamu, calon anak kami..
2 bulan lalu aku udah dioperasi, biar gampang hamil. Bulan lalu aku datang haid, yang artinya udah normal kembali. Bulan ini aku sangat cemas, sangat berharap mukjizat ada, aku bisa hamil. Tapi, ternyata aku salah. Aku harus kecewa. Aku harus ngerasain asinnya air mata, karena haidku datang hari ini.

Dear kamu, calon anak kami..
Orang bilang, aku harus sabar. Setiap bulan aku sabar nunggu dengan sangat cemas, jangan sampai aku haid lagi. Kalo aku haid, berarti kedatangan kamu ditunda terus. Tapi setiap bulan juga aku telan lagi pil pahit kecewa, karena bukan tanda garis dua di testpack yang ada, tapi malah bercak darah tanda aku gagal lagi bulan itu.

Dear kamu, calon anak kami..
Seandainya aku tau, kenapa kedatangan kamu terus tertunda. Seandainya aku bisa jawab pertanyaan mereka, kenapa aku belum hamil juga. Seandainya aku bisa terbiasa dengan kondisi ini, yang lagi-lagi kecewa. Seandainya aku bisa tertawa maklum setiap kali gagal. Seandainya rasa optimis aku semakin hari semakin tinggi, bukan terkikis sedikit demi sedikit kayak sekarang.

Dear kamu, calon anak kami..
Aku memang orang yang sangat cengeng. Kemarin waktu mesin ATM rusak dan uangku gak keluar, aku nangis dulu baru mikir. Jadi gak usah kamu bingung kenapa aku nangis, karena cuma ini yang aku bisa. Mau mengumpat, mau mengumpat siapa? Mau menyalahkan orang lain, siapa lagi tertuduhnya di sini kalau bukan aku? Mau coba pura-pura gak tau, pura-pura gak peduli, malah dada rasanya sakit. Aku sangat beruntung karena calon papa kamu orangnya sabar, baik, dan selalu semangatin aku.

Dear kamu, calon anak kami..
Kata orang, kalo nunggunya lama, ntar pas dapet pasti yang terbaik. Aku cuma bisa bilang amiin, dan semoga umur, tenaga, harta, dan semangat masih ada pas kamu datang.

Semoga ya.
Sama-sama doa.

No comments: