Tuesday, August 30, 2016

Ternyata Aga ada Tongue Tie

*tongue tie/ tali lidah pendek yang bisa mengganggu proses menyusui. Bukan, ini bukan Aga*
   
Sejak menjadi konselor menyusui tahun 2013, saya sering menangani bayi yang kesulitan menyusu, yang sulit sekali untuk latch-on (perlekatan) yang baik, dan si ibu yang juga sudah mulai menyerah karena tidak tahan nyeri puting lecet. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan hal ini adalah bayi memiliki tali lidah pendek, atau tongue tie. Maka saat saya melahirkan akhir Mei kemarin, dan langsung mengalami kendala menyusui (bayi sulit latch on, menangis saat menyusu, puting lecet dan berdarah), saya curiga kalo bayi saya yang baru berusia 2 hari ada tongue tie. Benar saja, dan hal ini dikonfirmasi ke dokter anak yang menangani bayi saya (Aga). 

Esok paginya, setelah berdiskusi dengan suami dan ibu saya, akhirnya kami memutuskan agar tongue tie tersebut diinsisi (digunting), walaupun sebenarnya kasihan Aga sekecil itu harus melewati prosedur yang cukup menyakitkan. Saya dipanggil ke ruang bayi, dan dari dalam terdengar tangisan Aga yang menyayat hati. Setelah diinsisi, Aga dibawa keluar, dan langsung saya susui. Nangisnya langsung reda, matanya menatap mata saya, dan lalu terdengar deguk-deguknya minum ASI. Alhamdulillah lancar, dan darah di lukanya langsung berhenti. 

Sejak saat itu, saya menyusui Aga dengan hati senang, puting tidak pernah lecet lagi, dan semakin bahagia karena penambahan berat badan Aga yang drastis, 2 kilo dalam 40 hari pertama. Berkat ASI dan berkat penanganan dini terhadap tongue tie. 

Tidak terbayang jika saja tongue tie ini tidak ditangani, Aga akan terus kesulitan menyusu, puting saya akan terus lecet, dan menyusui tidak lagi jadi pengalaman indah kami berdua. Saya bersyukur semua kesulitan itu bisa teratasi.


 *lelap habis nyusu*
        

Sunday, August 14, 2016

Nursing Dress Fave - Bajumamigaya

Ibu menyusui itu wajib punya baju menyusui atau nursing dress. 

Hehe, ini justifikasi aku aja sih. Tapi pake baju menyusui itu sangat memudahkan kalau mau menyusui kapanpun, dimanapun. Kali ini aku mau review baju menyusui dari Baju Mamigaya. Ini brand yang aku suka banget dan udah ngefans sejak 4 tahun lalu, yup sejak Agi, dan sekarang Aga. Paling suka dari Mamigaya ini bahannya yang buat kita terlihat langsing. Jatuh di badan, dan adem. Dipake jalan-jalan juga oke karena bukaan menyusuinya aman, tinggal tarik, gak pake kancing atau resleting yang kadang bikin stres bayi karena kelamaan nunggu mamanya buka-buka. Doh, bos kecil kalo udah mau nyusu, mana mau disuruh nunggu kan? Ckckck..

Sekarang bajunya makin variatif, ada gamis, ada outer, ada manset, ada tanktop, ada inner, ada yang bisa dipake ke kantor, ada yang bisa dipake pesta, ada iuga yang bisa dipake di rumah (ya iyalah!) 

Harganya juga super affordable loh, sekitar 60ribuan - 200ribuan, tergantung model. Dan yang seru bisa juga couple dengan bapak dan si bayi. Aku belum punya yang couple, karena Aga masih imut dan bapaknya ukurannya gak imut-imut. *grin*

Aaanywaaay, no pic = hoax kan? Soo, ini beberapa baju Mamigaya yang aku punya. Yang favorit model Billa. Yang masih dipengenin itu model gamis panjang atau yang couple dengan bayi. Mamigaya ini juga sering ada diskon loh, mari berdoa sama-sama semoga dalam waktu dekat ini ada diskon lagi ya, diskon HUT RI ke-71, dan kasih diskon 71%

Hahaha. #ngarep


*dipake sejak hamil*


*menyusui kapanpun dimanapun oke*


*ini juga model baju favorit*


*bahannya super adem dan modelnya bikin terlihat langsing*


*ready to go*


Langsung cus aja ke IGnya @bajumamigaya yaa. 
#bukaniklan #tapingefans





Memberikan ASIP-Tanpa Dot.

Waduh, apa bisa tanpa dot? Bukannya selama ini kalo mau kasih asip itu wajib pake dot?

Hmmm..siapa bilang? *smirk*

Semalam Aga dan Agi ikut ke kampus lagi. Tapi kali ini bawa persiapan ASIP, biar pas Aga rewel, bisa dikasih ini dulu nunggu mama siap bimbingan tesis. Jadii..paginya kami belajar dulu. ✌🏽️
Ini perintilannya:

*botol asip + medicine feeder*

- botol ASIP Tomme tippee 
Isi: 60cc, bpa free, bisa disterilkan. Ini bisa sekalian jadi cup feeder juga. Sekali bayi minum ya rata-rata segini, jadi kita gak susah lagi tuang-tuang ya langsung dari sini aja minumnya. Atau, kalo yang kali ini aku ajarkan ke mbaknya Aga, ambil dari sini saat mau dikasih asipnya.

Kasih asipnya pake ini:
*medicine feeder atau bisa juga untuk kasih ASIP*
- Medicine feeder.
Kapasitas 10cc, beda dengan medicine dropper biasa yang cuma 3cc. Karena kapasitasnya gede, jadi bisa untuk kasih asip kan. Ini bisa disterilkan juga. Walopun sebenarnya tidak perlu, cukup cuci bersih tiap kali pemakaian, lalu siram air panas kalo mau dipakai. 

Kedua peralatan ini aku beli di Shopee ID.

Dan..inilah hasil dari belajar kasih asip, 1st attempt:

- cupfeeding pake botol asip Tommee Tippee 





Awalnya ya standarlah, Aga protes dan rewel trus tenang, trus protes lagi, tapi overall he's good. Enaknya pake cup gini, ujung lebar, bisa masuk ke mulutnya, lalu tinggal miringin dikit dan nanti lidahnya yang akan "mengambil" asip. Ingat posisi bayi harus tegak begini ya, kekep aja tangannya. Kalo dia nangis, berhenti dulu. Baru lanjut lagi. Dan jangan menyerah dan menganggap bayi gak suka dan gak bisa. Wong baru pertama kali looh.. Sabar mama..

- kasih asip dengan medicine dropper



Naah kalo pake ini mbaknya Aga lebih bisa nih. Tinggal diisep asip dari botol asip yang tadi, lalu ditetesin dikit-dikit dan  mulutnya akan aktif mendecap-decap ujung cup feeder. Lama-lama ya ludes juga asipnya. Pake ini less drama, pokoknya. 

Sooo siapa bilang itu suatu hal yang mustahal bisa memberikan asip tanpa dot. Sudah tau kan bahaya dot itu apa? Kalo belum paham, silahkan baca di sini ya, untuk bahaya dot bagi keberhasilan asi ekslusif.