Saturday, October 1, 2011

Malam Minggu Si Istri Dokter

#Disclaimer : tokohnya nyata, ceritanya fiksi.

Malam Minggu ini bukan malam Minggu biasa. Ini lebih istimewa. Matanya menyapu meja makan. Apalagi yang mesti disiapkan? Ohya, lilin. Dia pun mengambil lilin dari lemari, lalu menyalakannya dengan lighter. Ah, romantis sekali. Tangannya merapikan gaun hitam yang melekat erat di badan. Baju berbelahan punggung rendah dengan tali hitam yang menggantung di belakang leher. Seksi. Siapapun yang melihat pasti berdecak kagum. Dia tersenyum kecil. Membayangkan hal-hal nakal yang akan menjadi kelanjutan dari makan malam ini.

Matanya tertumbuk pada jam dinding. Aduh, sebentar lagi waktunya akan tiba. Cepat dia ke ruang tamu menghidupkan CD player, dan lagu berirama lembut mengalir pelan. Makanan lezat, lilin temaram, musik merdu, suasana menjadi romantis. Sangat sempurna untuk malam istimewa ini.

KRIIING!
Telpon rumah berbunyi. Bergegas dia mengangkat telpon itu.

"Ya, halo?"
"Sayang, ini aku"
"Sayaaaang, kenapa belum pulang, aku nunggu loh"
"Iya, maaf sayang.."
*jeda* "Aku masih ada pasien. Kondisinya gawat sekali. Aku tidak bisa pulang malam ini"
*jeda lama*
"Sayang, kamu gak marah kan? Kok diam aja?"
Dia menghela nafas.
"Aku..iya, aku denger."
"Kamu udah makan kan, sayang? Aku nanti makan di sini aja, udah ada perawat yang menyiapkan dari rumah sakit"
"Oke, gak apa-apa"
"Naah, gitu donk. Besok kan kita bisa ketemu. Bye sayang"
"Iya, bye"

Klik.

Malam Minggu. Hari ini tepat setahun pernikahan mereka.

No comments: