9 tahun..
Dia diperiksa, TD normal, cek Hb normal, tapi pucat banget. Jadi aku bilang ke dia, ini juga bisa kemungkinannya hamil. Karena gejala hamil itu tidak selalu mual muntah, dan sangat subjektif. Denger aku bilang kemungkinan hamil, dia langsung nangis..
Aku bingung, en jadi ikut sedih juga. Kata dia "itulah yang ditunggu-tunggu bu". Aku sarankan untuk cek pake testpack. Kalo minggu ini masih negatif, boleh diulang minggu depannya. Air mata dia masih juga keluar.. Suaminya juga ikut berkaca-kaca sambil bilang "alhamdulillah, semoga memang bener terjadi.." Aku tanya, selama 9 tahun ini ada periksa gak. Mereka bilang ada, dan hasilnya sama-sama subur dan normal.
Aku kasih vitamin, sambi bilang "ini saya kasih vitamin, sekalian buat jaga-jaga kalau memang hamil. Kurangi aktivitas berat, jangan stres, dan terus berdoa ya bu.."
Sambil bilang gitu, dalam hati aku nangis, air mata udah mau tumpah banget, tapi aku usahain profesional. Aku keinget nasib aku en Eja sekarang yang juga lagi nunggu rezeki itu datang. Aku tulus doain semoga mereka memang diberi rezeki itu kali ini, setelah menunggu selama 9 tahun.
Sambil keluar ruangan, dia bilang "doakan kami ya bu, udah 9 tahun jadi pengantin terus".
Aku sumpah mau nangis, dan dalam hati aku bener doain mereka. Semoga tahun ini tahun terakhir mereka nerima kenyataan pahit. Semoga tahun ini jadi tahun paling bahagia buat mereka.
Dan aku juga doa dalam hati, semoga tahun ini juga tahun terakhir kami nunggu anak yang selama ini diusahain banget.
Seperti yang aku bilang di twitter "Usaha itu porsi kita. Keputusan kapan itu di tangan Allah"
-Ika Fairuza-
No comments:
Post a Comment