Rasanya wajar kita memilih jadi antisosial di lingkungan yang sebagian besar waktu kerja, dipakai buat bergunjing.
Apa aja dipergunjingkan (halah!), dari Luna Maya lah, lanjut ke Olla Ramlan lah, tayangan Intens lah, dan sekarang Gayus Tambunan. -_-"
Well, this Gayus Tambunan thingy is so overrated. Even I'm the antisocial person, talked about him. How pathetic is that?
Daritadi si ibu yang dokter gigi,yang ruangannya di sebelah ruangan aku, muter lagu Andai Aku Gayus Tambunan. How lame is that? (nanya mulu)
Mungkin dia pengen ngapalin liriknya, mungkin juga sangat menghayati isi lagu tersebut, atau mungkin teringat dengan seseorang di masa lalu yang mirip Gayus?
Well, hanya Tuhan dan si ibu itu yang tau. Dan aku gak sekurang kerjaan itu buat nanyain. I'm enough for this GT Man. (GT man = Gayus Tambunan,Man!!-red.)
Kembali ke soal antisosial tadi. Yah, di waktu luang tapi masih di jam kerja gini, aku memang jarang gabung dan lebih sering berteman ama mereka yang di dunia maya ini.
Seperti di twitter. Dunia yang gak pernah berhenti berdetak, gak pernah berhenti bergejolak.
Dunia dimana hari-hari dan sikap kamu memandang dunia cukup banyak dipengaruhi oleh mereka yang kamu follow.
Singkatnya, dunia yang lebih real dibanding lingkungan aku sendiri, karena derasnya informasi yang bahkan media cetak dan tv pun belum tau.
Oke, ini cuma kecerewetan menjelang jam pulang dari klinik aja.
Gimanapun, tetaplah bangga ama dirimu sendiri, walapun kamu seorang antisosial. Yeah!! \(^O^)/
No comments:
Post a Comment