Saya sudah sering dengar tentang power of twitter,tapi blm pernah jd bagian di dalamnya. Sampai tadi malam.
Jam 8 mlm,saya terima pesan dari Syihab,sahabat saya,di Tasikmalaya,yg juga pengikut Ahmadiyah,bahwa panti asuhan tempat dia tinggal disegel oleh aparat. Dia juga bilang,ada beberapa anggota FPI yg teriak bakar-bakar di depan panti asuhan itu.
Jelas,saya panik. Ini sudah entah berapa kali FPI mengancam tempat tinggal dia.
Saya post kan pesan Syihab di twitter. Dan langsung ada yg Retweet. Kebetulan @fadjroel juga sedang membahas ttg itu,langsung saya bilang : itu teman saya yg di sana!
Nah,secara terus menerus banyak yg retweet kembali kutipan sms Syihab ke saya,retweet lagi tweet2 saya tentang kondisi Syihab di sana.
Sampai akhirnya ada jurnalis yang mau liput dan minta nomor telpon Syihab. Begitu terus, sampai ada beberapa jurnalis lain yang juga minta nomor telpon Syihab.
Hape saya sempet hang krn dapat email ada sekitar 250 follower baru. Saya harap,mereka adalah orang yang peduli dengan kondisi Syihab,peduli bahwa kekerasan atas nama apapun tidak bisa dibenarkan.
Memang,ada beberapa yang menuduh saya terlalu heboh.
Jawaban saya : ini rumah teman saya yang mau dibakar FPI, JELAS saya heboh. Ini wajar sekali. Apalah artinya saya dibilang heboh dan tukang provokasi,dibanding Syihab yg harus melindungi anak-anak yatim itu dari ancaman FPI?!
Sampai jam 1 malam,masih banyak yg retweet kejadian ini. Saya sangat senang karena masih banyak yang peduli,tanpa memandang dia Ahmadiyah atau bukan.
Sampai siang tadi,saya masih diajak debat ttg agama,saya dianggap antifundamentalis, wah I don't care, yg saya tau,kekerasan itu gak boleh,oleh FPI atau siapapun.
Power of twitter,rasa peduli,ternyata masih ada. Sangat salut buat yg sudah bantu retweet,pada jurnalis yg liput,pada yg mau bantu,padahal gak kenal saya ataupun Syihab.
Terakhir,
Kutipan bagus dari sahabat saya @titienkustinah : it's not about religion, it's about humanity. Ini tentang kekerasan oleh FPI yg terlalu lama dibiarkan aparat,sehingga mereka merasa punya power. Ini harus dihentikan.
Ini link buat yg mau baca berita Ahmadiyah di Tasikmalaya :
http://bit.ly/fdM2Dz
http://de.tk/co5A8
Semoga mata pemerintah dan masyarakat terbuka. Ini harapan Syihab. Yah,semoga.
Jam 8 mlm,saya terima pesan dari Syihab,sahabat saya,di Tasikmalaya,yg juga pengikut Ahmadiyah,bahwa panti asuhan tempat dia tinggal disegel oleh aparat. Dia juga bilang,ada beberapa anggota FPI yg teriak bakar-bakar di depan panti asuhan itu.
Jelas,saya panik. Ini sudah entah berapa kali FPI mengancam tempat tinggal dia.
Saya post kan pesan Syihab di twitter. Dan langsung ada yg Retweet. Kebetulan @fadjroel juga sedang membahas ttg itu,langsung saya bilang : itu teman saya yg di sana!
Nah,secara terus menerus banyak yg retweet kembali kutipan sms Syihab ke saya,retweet lagi tweet2 saya tentang kondisi Syihab di sana.
Sampai akhirnya ada jurnalis yang mau liput dan minta nomor telpon Syihab. Begitu terus, sampai ada beberapa jurnalis lain yang juga minta nomor telpon Syihab.
Hape saya sempet hang krn dapat email ada sekitar 250 follower baru. Saya harap,mereka adalah orang yang peduli dengan kondisi Syihab,peduli bahwa kekerasan atas nama apapun tidak bisa dibenarkan.
Memang,ada beberapa yang menuduh saya terlalu heboh.
Jawaban saya : ini rumah teman saya yang mau dibakar FPI, JELAS saya heboh. Ini wajar sekali. Apalah artinya saya dibilang heboh dan tukang provokasi,dibanding Syihab yg harus melindungi anak-anak yatim itu dari ancaman FPI?!
Sampai jam 1 malam,masih banyak yg retweet kejadian ini. Saya sangat senang karena masih banyak yang peduli,tanpa memandang dia Ahmadiyah atau bukan.
Sampai siang tadi,saya masih diajak debat ttg agama,saya dianggap antifundamentalis, wah I don't care, yg saya tau,kekerasan itu gak boleh,oleh FPI atau siapapun.
Power of twitter,rasa peduli,ternyata masih ada. Sangat salut buat yg sudah bantu retweet,pada jurnalis yg liput,pada yg mau bantu,padahal gak kenal saya ataupun Syihab.
Terakhir,
Kutipan bagus dari sahabat saya @titienkustinah : it's not about religion, it's about humanity. Ini tentang kekerasan oleh FPI yg terlalu lama dibiarkan aparat,sehingga mereka merasa punya power. Ini harus dihentikan.
Ini link buat yg mau baca berita Ahmadiyah di Tasikmalaya :
http://bit.ly/fdM2Dz
http://de.tk/co5A8
Semoga mata pemerintah dan masyarakat terbuka. Ini harapan Syihab. Yah,semoga.
No comments:
Post a Comment