Di postingan sebelumnya udah aku certain tentang gimana perkenalan ama Andre. So, hari ini cerita tentang pengalamannya di Batam, dengan aku sebagai guidenya.
Begitu menginjakkan kaki di kota Batam, itu sekitar pukul 1 siang, aku langsung ajak Andre untuk makan siang. Sengaja aku pilih Yongkee sup ikan, karena itu tempat turis biasanya makan.
*excited*
Dan…pas duduk menunggu makanan datang (2 sup ikan campur dan udang goreng tepung), baru aku tersadar kalo Andre ini kan udah tinggal di Shanghai 1 tahun, dan pastilah, aku yakin banget, sangat familiar dengan yang namanya sup ikan. Crap.
Bener aja, pas sup ikannya datang, komentar dia "oh, actually it's like fish soup". Grrrr…
*malu*
Untung aja udang gorengnya enak, tapi terlalu banyak porsinya. Oh, yang lebih malu-maluin lagi, ada lalat terbang dan jatuh berenang di dalam sup ikan aku. Padahal supnya masih banyak, dan aku liat Andre juga langsung gak nafsu makan lagi. Akhirnya kita cabut, jemput Eja di klinik.
*aku masih lapar padahal*
Selesai jemput Eja, langsung cabut ke pantai Sekilak. Sampai di sana, bukan pantai yang ada, tapi laut biru yang sangat cantik, dan ada batu-batu besar mengancam jiwa di bawah sana. Jelas, ini bukan pantai untuk mandi-mandi ceria, tapi buat menenangkan pikiran kusut, yang kalau makin kusut bisa langsung terjun ke lautnya. *coret-coret kalimat terakhir*
Sooo…
Kami pindah ke pantai Nongsa, yang juga cantik, dan minum es kelapa di sana. Kata Andre, di Italia gak ada pohon kelapa. Waw,, jadi bangga deh ama Indonesia, yang gampang banget nemuin pohon kelapa.
Trus kita jalan sampai tengah laut (ya, itu jam 4 sore, lagi surut), dan liat pasir di tengah laut yang bergelombang. Cantik.
Sorenya pulang, mampir ke rumah aku. Ketemu mama en Ope (my sis) yang superexcited bakal bisa ngomong English ama bule Italia. Disuguhi pisang goreng ama ubi goreng, yang sebenarnya dia pun gak tau ubi itu apa. Aku jelasin dia juga gak ngerti.
*okay.. \(-_-)/*
Mama ada nanya-nanya tentang keluarga Andre di Italy. "Don't your family miss u?"-si mama nanya ke Andre. Andre ketawa lalu bilang,"They used to call me once a week, which is I think it's too much". Yah, itu deh beda kebudayaan dia ama kita. Di Italia, setelah kamu 18 tahun, bebas kok buat nentuin mau jadi apa. Termasuk Andre ini, yg setelah lulus SMA, kuliah di Spanyol, tamat kuliah terbang ke China. Chasing his dream. Kita di sini? Yahh,,masih tetap harus pakai pertimbangan orang tua.
*ok, cut the serious part*
Petualangan kuliner dilanjutkan ke restoran favorit keluarga, Lamongan!! Tantangan buat Andre kali ini adalah nyobain makan pake tangan, dan nyobain Ayam penyet, serta soto lamongan yang terkenal itu.
Makanan pun datang.. *here we go*
Awalnya dia ragu-ragu make tangan apa, so aku bilang ini harus pake tangan kanan, jadi dia mulai cuci tangan kanannya. Mulai ngambil ayam, ini masih aman. Pas masuk ke bagian nasi.. hahhaha! Ya ampun, dia beneran gak bisa, malah kayak nyubit nasi dikit-dikit pakai jempol, telunjuk, en jari tengah. Mukanya pun ragu-ragu nyuapin nasi ke mulut pake tangan. Hahahah! Gak nyangka cara makan pake tangan kosong yang gampang banget di kita bisa sangat susah buat mereka yang gak biasa. Yah, samalah kayak orang Chinese yang heran liat kita gak bisa makan pake sumpit.
Andre suka banget ama ayamnya dan sotonya. Memang dari awal dia bilang mau ngerasain makanan Indonesia itu yg gimana, dan target selanjutnya makan sate padang. Besok. *horeee*
Aaaand it's a wrap day 1 jalan-jalan sang turis Italia dengan guide amatir *ehm, aku maksudnya*.
*Ini pasir yang bergelombang karena aliran air. Pasirnya lembuuuut banget.*
* my sis Ope en Andre. Makannya 2 piring dan Andre said "it's okay, u're still young*
IT'S A WRAP!!
Day 2 (this is gonna be awesome) on the next posting.
No comments:
Post a Comment