Pagi ini chat dengan Kak Wulan (@wulskie). Dia senior aku di FK, sekarang lagi ppds anastesi.
We've never had any chat before in college, just said hi there, so this is the first time we actually did a long conversation.
Banyak kata-kata dia di sini yang bisa bikin aku kayak nyadar, terutama setelah aku ngeluh kenapa ini belum hamil juga. Kata dia "Ini ujian dr allah,kita berserah aja sama Allah.."
Pas aku bilang kalo aku ini anomali krn belum hamil juga, dia langsung protes, "Kok anomali,yg anomali itukan kalo punya anak pdhl blom merit..Ihihihihihi,yaa kun?"
Aku bilang, keinginan punya anak ini udah hampir obsesi. Dan dia berkali-kali ingetin tentang ini.
"Kalo ntar dah sampe jd obsessed,gak ada nikmatnya lg loo.. Lagian,nafsu & ambisi yg belebih itu kawannya setan..
Nikmati aja ik,gak ada yg perlu diburu.. Waktu gak bs dibeli kembali,jd jgn buang waktu dgn bersedih.. Itu aja,selebihnya tinggal masalah waktu,nikmati aja proses menunggu rejeki ini.. Biar kalo dah dpt rejekinya,kita akan jd sgt amat menghargainya.."
Kata dia, obsesi dan nafsu itu yang bakal bikin kita rusak, bikin orang-orang sekitar kita rusak. Yang ada nanti kita bakal ditinggalkan sendirian. And I don't want that to happen.
Trus, waktu aku bilang aku ini emang gak normal kayak wanita lain, she said "Ahahahaha,don't ever use the word 'normal' again please.. Just bcoz u don't have baby (yet),doesn't mean you're not normal.. Puhleaseee,jgn selebay itu akh ik.. Jgn merendahkan diri sendiri,gak bagus ik bwt kesehatan jiwamu.."
Apakah iya selama ini aku udah misjudge terhadap diri sendiri? Ngata2in diri sendiri gak normal. Ngata2in diri sendiri gak waras, karena ada Eja yang waras.
And kak Ulan juga bilang gitu, "Iyah,keknya ika suka merendahkan diri yaa..Normal,waras.. Pola pikir itu yg salah,itu yg tertanam & merusak.. Self destructive deh ika ini,pesimis & negatif!"
Geez, she slapped me with her words. She's damn rite. I'm doing self destructive right now with my silly mind. I let my negativity control my mind. And that's sucks.
Belum hamil, bukan berarti aku anomali, bukan berarti aku gak normal. Dan aku masih waras untuk berfikir jernih. Fokus ke yang sudah ada, mensyukuri nikmat yang sudah ada, bukan meratapi kenapa aku belum punya anak. Itu di luar kuasa kita. Di luar kuasa aku.
From now on, I have to plant it in my mind that I'm Normal, I'm Sane.
I'm Normal, I'm Sane.
I'm Normal, I'm Sane.
I'M NORMAL, I'M SANE!!!!
I'M NORMAL, IK