Pengertian kasarnya friendzoned sih menurut aku, sayang-sayangan, curhat-curhatan, saling nyari kalo yang satu gak keliatan, tapi status bukan pacaran, apalagi suami-istri. *jitak* Kalau di film lawas itu kayak When Harry Meets Sally. Yang belum nonton nih aku kasih spoiler *loh loh* akhirnya Harry en Sally jadian. Hohohoho.
Soooo.. Karena gak ada ada status selain 'sahabat paling disayang' masing-masing bebaslah cari belaian dari orang lain. So, what's the problem then? Well, kalo sama-sama hanya saling sayang as friend, yah oke aja, tercapailah kedamaian dunia. Yang susah kalo ternyata yang satu ada rasa lebih dari temen, pengen status naik tingkat dari temen ke pacar, dari kawan ke kawin. *eh* ya gitulah pokoknya.
Aku pernah sih. Jadi nih cowok sukanya minjem catatan kuliah aku, udah gitu dia suka datang ke rumah belajar bedah kodok. Udah gitu, dia suka minjem jurnal yang udah aku kerjain siang-malam, en dia tinggal nyontek bulat-bulat. En satu lagi, aku juga rela mampus dengerin dia curhat tentang mantannya. Siang-malam. Lah, aku tau, pasti pada nanya, 'kok bego banget mau dimanfaatin?' Jawabannya karena dia sering ngajak nonton, ngajak makan, ngajak jalan, dengerin aku cerita, telpon berlama-lama, dan aku pernah dibikinin puisi. Yeah, I'm lame. Waktu itu masih 18tahun, jadi maklum. Makluuum.. Lama-lama, aku jadi bertanya-tanya. Secara aku orangnya emang to the point, ya aku tanya'lah, ini mau dibawa kemana nih hubungan kita? (Mmm..kayaknya ada band yang judul lagunya kayak gini deh.. Bener gak?) Annnywaaay, his answer is super shocking. "Aku mau Ika jadi temen yang paling baik aja" *ZINGG* Kiss that kuda nil ass!!
Sejak itu, aku menjauh. Males. Lagian dia bego. Aku gak suka cowok bego. Lagian dia ngerokok. Aku gak suka cowok ngerokok. Lagian dia suka kebut-kebutan. Aku gak suka cowok tukang ngebut. Lagian dia suka ngelawan bapak en kakaknya sampai kabur dari rumah. Aku gak suka cowok gak dewasa. Lagian IPnya jauh di bawah aku. Aku gak suka cowok bego (eh, tadi udah ya?). SEE?!
Setelah menjauh, aku jadi melihat semuanya lebih jelas. Emang dia cakep, keren, tapi setelah melihat semua kualitas dia yang gak kriteria aku banget, fisik jadi urutan paling corot. Dia gak lebih dari tukang manfaatin orang aja. En selama 3bulanan itu akulah yang jadi si bego itu.
Beberapa tahun kemudian, aku wisuda bareng pacar yang kemudian jadi suami aku, sedangkan dia masih berjuang nyelesaiin kuliahnya yang keteteran. Kasian. But, it's ur life, u have choices to make it or ruin it. Somehow aku sangat bersyukur segera diberi pencerahan, bahwa aku sangat jauh lebih berharga dibanding hanya dijadiin 'teman yang paling baik'. Karena akhirnya aku ketemu ama cowok sangat baik, yang menganggap aku sempurna, yang perlakuin aku kayak tuan putri. Even my contact name on his phone is "My princess". Aaahh. ♥
Jadi begitulah. Kalau masih ada di friendzoned, hanya jadi tempat curhat, teman jalan, dan kamu bertanya-tanya, then go ask! U deserve explanations. Kalau ternyata dia hanya anggap kamu 'sahabat', then it's ur call. Mau dianggap sahabat terus. Atau mau menjauh sebentar, liat lebih jelas, dan ini yang penting, jadiin diri kamu en perasaan kamu sebagai PRIORITAS, bukan dia dan perasaan dia.
Who knows. Setelah menjauh, kamu kenalan ama orang baru. Dan si orang inilah yang ternyata belahan jiwa kamu. Kadang, kita harus terantuk kerikil beberapa kali dulu pas naik gunung sebelum sampai di puncak dan ngeliat that breath taking view. *ngerti lah ya perumpamaan ini..*
So, ur call.
***
No comments:
Post a Comment