Sunday, April 29, 2012

Upcoming Prajabatan

Besok mulai check in di hotel buat prajabatan, 24 hari. Udah kebayang aja gimana ntar Eja tiap pagi gak ada yang milihin baju, ngingetin mandi sore, bikinin sarapan, en bikinin minuman tiap dia pulang kerja. Huaaaa, jadi aku yang gak tenang gini.

Dia juga bilang, ntar kehilangan banget karena gak bisa ketemu dek bayi. Kan tiap malam dia pasti ngajakin dek bayi ngomong sambil elus-elus perut aku. Trus juga seringnya dia nyanyi lagu anak-anak buat dek bayi sebelum kami tidur. En selama 1 bulan ini gak bisa dulu. Sedih, katanya.

Untungnya, tiap Sabtu boleh pulang jam 2 siang, en balik lagi Minggu jam 4 sore. Lumayan lah, walopun bentar. Sekalian refill baju-baju yang mesti dibawa lagi buat minggu depannya. Ntar katanya Eja bakal usahain biar jadwal dinasnya Sabtu itu pagi en Minggu jadi malam. Biar bisa sama aku dulu seharian Sabtu-Minggu itu.

Berat gak berat harus dijalani kan. Karena ini kan proses buat jenjang karir berikutnya. Semoga aja ntar ada dispensasi buat wanita hamil jadi gak terlalu berat-berat kali.

Semoga kita kuat ya dek bayi.. :))) ♥

Sunday, April 22, 2012

Saturday Nite Out



Finally. Ngedate di malam Minggu juga. Looks like the baby loves it. ♥

Thursday, April 12, 2012

Speechless

Dulu sempet bikin postingan dengan judul Dear Calon Anak Kami.. http://bit.ly/ejjyMH yang bikin beberapa teman nangis sangking sedihnya. Itu saat masih berjuang untuk punya anak. Sekarang, hampir 4 bulan ada malaikat kecil di perut ini, bisa dibilang postingan yang sedih udah berkurang jauh. Speechless sangking senangnya. Kadang masih terbawa-bawa doa zaman dulu, masih minta keturunan, en tiba-tiba sadar kalo aku sekarang udah hamil. Ahahaha. Those times. Ah, time flies so fast.

Sehat-sehat aja ya sayang..makan yang banyak di dalam sana ya.. Semoga sampe nanti lahir, dek bayi tetap gak rewel kayak sekarang. Baiiik banget. Pasti dek bayi nanti jadi anak yang penurut en gak bikin susah mama-papanya. Amiiin.

Wednesday, April 11, 2012

Sweet Complaints

Masuk usia kehamilan 4 bulan ini, badan rasanya makin berat. Bawah perut sering sakit, en pinggang mulai pegel. Aku yang emang dasarnya tukang beser, jadi makin sering beser deh.
Tapi kehamilan normal emang selalu ada keluhan, atau kalo aku nyebut sih, perubahan lah dibanding gak hamil. Perubahan berat badan, punggung jerawatan (untung muka enggak), sampai tidur yang sering terbangun malam. Kalo gak ada keluhan, justru itu yang abnormal.
Masih untung ini gak ada mual muntah. Padahal tadi malam rasanya mau muntah karena batuk, en gak lagi-lagi deh tidur terlalu malam karena nonton film kayak tadi malam. Bangun rasanya kayak zombie.
Well, it's all the sweet complaints. The changes because u're there, my baby. It's normal, and I'm not mad at u. ♥

Sunday, April 8, 2012

Child's Heartache

"Jangan melawan orang tua"
"Jangan sakiti hati orang tua"
"Berdosa kalo gak nurut ama orang tua"
Familiar kan, dengan larangan-larangan ini? We're growing up by listening to this spell. Tapi bagaimana sebaliknya? Apa orang tua juga diingatkan untuk tidak menyakiti anaknya? Entah secara fisik, verbal, psikis. Apakah orang tua sadar bahwa anaknya juga manusia yang punya perasaan, marah, benci, kesal, bukan hanya seorang robot sempurna yang diprogram untuk menyenangkan hati orang tuanya.

Berapa banyak anak yang merasa tidak percaya diri akibat sering di verbal abuse orang tuanya? Sering dibandingkan dengan saudara yang lain. Sering dihina fisik kita yang tidak secantik sepupu lain, padahal, kalau saja orangtua mau menelaah lagi, gen kita, yang membuat ortu mikir kita gak cantik, itu datangnya justru dari mereka sendiri. Berapa banyak ortu yang memaksa anaknya menjadi sempurna? Pintar, cantik, tinggi langsing, berkulit putih, rambut panjang. Berapa banyak anak yang akhirnya terpaksa menikah dengan orang pilihan ortunya? Dengan alasan ingin menyenangkan orang tua. Ortu lupa, bahwa yang akan bahagia atau tersiksa nanti adalah kita, anaknya yang akan menjalani. Berapa banyak airmata yang kita keluarkan diam-diam, saat teringat kembali kata-kata, bentakan, hardikan dari orang tua, tentang keputusan yang kita anggap sudah tepat tapi tidak di mata mereka. Anak akan mendapat sangsi berupa dosa apabila tidak menurut orang tua. Apakah orang tua juga akan mendapat dosa untuk setiap sakit hati dan air mata yang tumpah dari anaknya, akibat dari kata-kata, perbuatan, tindakan baik yang disadari maupun tidak? Apakah orang tua bebas dari tanggung jawab saat pilihan yang ditetapkan oleh mereka justru menjadi musibah buat kita? 

Entahlah, seperti semua hal lain di dunia ini, selalu ada dua sisi. Anak juga adalah manusia, sama seperti orang tua. Anak bisa sakit hati, bisa menangis, bisa meratap, bisa marah, bisa dendam, sama seperti manusia lain. Kalau dengan orang lain, kita bisa memilih kata-kata dan perbuatan yang baik, kenapa kita harus cenderung berkata kasar dan bersuara keras saat ke anak? Untuk mendidik mereka? Apakah berhasil? Apakah saat seseorang sering dilempar api dia akan jadi kebal panas? Apakah saat anak dimarahi dia akan menjadi pribadi yang lebih baik, bukannya malah menjadi pribadi pendendam dan pemarah? 

Poin aku, orang tua juga harus memikirkan bahwa anaknya bukan seorang robot penurut yang sempurna. Anaknya ini manusia biasa.

Bisa sakit hati, menangis. Dan menurut aku, untuk setiap air mata yang tumpah, baik dari perbuatan anak ke orang tua ataupun sebaliknya, akan diganjar dosa yang sama. Anak tidak sempurna, orang tua pun tidak.

Gak lama lagi, insyaAllah aku akan jadi orang tua. Semoga ini juga bisa jadi insight juga buat calon orang tua lain. Bahwa menyakiti hati anak, juga perbuatan tidak baik, dan berdosa.

Sunday, April 1, 2012

Miss My Wedges!










Miss wearing these wedges like, a lot! Since I'm still pregnant, and they said it's not safe if I'm wearing 9cm height shoes, then my @iwearUP collection should wait.

But I'll do anything if it's good for my baby. ♥